Sabtu, 06 Desember 2014

BAHAYA SEKS BEBAS BAGI KESEHATAN MANUSIA



BAHAYA SEKS BEBAS
 BAGI KESEHATAN MANUSIA

Di susun untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia
Sebagai prasyarat mengikuti Ujian Akhir Sekolah




download (4).jpg
 







                                                 Disusun oleh :

RIANA MEI ANANDA
112/084.076
XII Keperawatan 1



DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMK KESEHATAN BAKTI INDONESIA MEDIKA BLITAR
Jalan Raya Kendalrejo  No 19-20 Desa Kendalrejo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar

OKTOBER/2014






 
 
KATA PENGANTAR

                   Puji syukur  kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : ’’Bahaya Seks Bebas bagi Kesehatan Manusia” dengan baik. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia  sebagai salah satu syarat mengikuti Ujian Akhir Sekolah.
                   Penyusunan karya tulis ilmiah ini. penulis mendapat masukan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Bapak Insan Maulana Putra, S.TP, selaku Kepala Sekolah SMK BIM Blitar yang telah memberikan fasilitas yang mendukung sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik
2.      Bapak Ghulam Syafi’I, S.Pd, selaku Wakil Kepala Sekolah bagian kurikulum yang telah memberikan inspirasi sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik
3.      Ibu Luthfu Nuzulia, S.Pd, selaku guru Bahasa Indonesia yang telah membimbing saya dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini terselesaikan dengan baik
4.      Bapak Udjang Kustiadi Tanudinata dan Ibu Eri Miarti, selaku orang tua yang telah memberikan motivasi dan doa sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik
5.      Pihak-pihak yang tidak disebutkan satu persatu sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik
                   Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunannya, pembahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran kepada pembaca yang sifatnya membangun. Sehingga karya  tulis ilmiah dapat terselesaikan dengan baik.





                                                                                                                  Blitar, 30 Oktober 2014
                                                                                                                 


 
                                                                                                                                 Penulis





 
 
BAB I
PENDAHULUAN
          Isi dari BAB I Pendahuluan adalah latar belakang, rumusan masalah, tujuan, metode dan tinjauan pustaka, adapun rinciannya sebagai berikut :
1.1                   Latar Belakang
          Pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat penting dalam pembentukan hubungan baru yang lebih matang dengan lawan jenis. Padahal pada masa remaja informasi tentang masalah seksual sudah seharusnya mulai diberikan, agar remaja tidak mencari informasi dari orang lain atau dari sumber-sumber yang tidak jelas atau bahkan keliru sama sekali. Pemberian informasi masalah seksual menjadi penting terlebih lagi mengingat remaja berada dalam potensi seksual yang aktif, karena berkaitan dengan dorongan seksual yang dipengaruhi hormon dan sering tidak memiliki informasi yang cukup mengenai aktivitas seksual mereka sendiri (Handbook of Adolecent psychology: 1980). Tentu saja hal tersebut akan sangat berbahaya bagi perkembangan jiwa remaja bila ia tidak memiliki pengetahuan dan informasi yang tepat. Fakta menunjukkan bahwa sebagian besar remaja kita tidak mengetahui dampak dari perilaku seksual yang mereka lakukan, seringkali remaja sangat tidak matang untuk melakukan hubungan seksual terlebih lagi jika harus menanggung resiko dari hubungan seksual tersebut.
          Pandangan sebagian besar masyarakat yang menganggap seksualitas merupakan suatu hal yang alamiah, yang nantinya akan diketahui dengan sendirinya setelah mereka menikah sehingga dianggap suatu hal tabu untuk dibicarakan secara terbuka, nampaknya secara perlahan-lahan harus diubah. Sudah saatnya pandangan semacam ini harus diluruskan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan membahayakan bagi anak dan remaja sebagai generasi penerus bangsa. Remaja yang hamil di luar nikah, aborsi, penyakit kelamin, dan lain lain, adalah contoh dari beberapa kenyataan pahit yang sering terjadi pada remaja sebagai akibat pemahaman yang keliru mengenai seksualitas.

 
          Arus modernisasi juga berdampak negatif di kalangan remaja. Banyak diantaranya yang telah melakukan seks bebas. Pendidikan seks dan dampaknya masih kurang diperkenalkan kepada remaja Indonesia. Sebagian kecil remaja Indonesia telah melakukan seks bebas terhadap pacar atau temanya. Akses informasi yang begitu cepat melalui internet, komik dewasa, film dan game menyerbu remaja yang dikemas sedemikian rupa sehingga perbuatan seks dianggap lumrah dan menyenangkan.
          Sikap pemerintah dalam menangani seks bebas sangat membutuhkan perhatian masyarakat. Tanpa campur tangan keduanya sungguh tidak akan tercapai apa yang kita inginkan, sebab remaja masih dalam pembaharuan kebebasan yang disalah artikan.

 
          Banyak remaja yang terjerumus kedalam hal-hal yang tidak diinginkan dan kebanyakan terpengaruh dari lingkungan luar yang merusak generasi muda, karena rasa ingin gaul walaupun mereka sudah salah jalan. Para remaja harus banyak-banyak mendapat bimbingan para guru dan orang tua, karena zaman sudah semakin maju remaja sangat mudah terpengaruh oleh hal-hal yang baru apalagi dengan perubahan-perubahan remaja. Zaman sekarang para remaja sudah banyak terjerumus dalam seks bebas.
          Berdasarkan pengalaman, penulis melihat kurangnya kesadaran dari semua pihak seperti remaja dan orang tua. Adapun yang pernah direncanakan untuk mengarahkan remaja ke hal-hal positif baru sedikit yang terlaksanakan dengan baik. Memang kebanyakan orang tua mengarahkan anak-anaknya ke hal yang positif tetapi karena pengaruh dan perkembangan zaman maka anak-anak mudah terjerumus ke hal negatif. Apabila mereka berada didalam lingkungan yang baik tidak menutupi kemungkinan maka dengan kesadarannya ia akan menjadi baik.
          Kengerian itu sangatlah berbenturan dengan budaya kita yang menjadi sandaran norma dan aturan dalam interaksi manusia. Budaya ketimuran yang terkenal “ewuh pekewuh” (punya rasa malu) mulai tergusur budaya “my bussines is mine” ( ini urusanku) sehingga rasa malu dan berbagai norma lain di abaikan karena anggapan bahwa urusannya adalah urusannya sendiri bukan orang lain. Dalam pergaulan remaja pun demikian, karena remaja merupakan bagian terbesar yang terkena imbas dari budaya ini. Dalam hal jalinan hubungan dengan lawan jenis pun demikian sehingga pergaulan bebas tanpa adanya norma dan aturan.
          Oleh karena itu, penulis mengambil judul “ Bahaya Seks Bebas bagi Kesehatan Manusia karena generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat yakni dengan keberadaan budayanya. Termasuk didalamnya tentang pentingnya memberikan filter tentang perilaku-perilaku yang negatif, yang antara lain; minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, sex bebas, dan lain-lain yang dapat menyebabkan rusaknya moral, akal, dan jasmani. Hal tersebut yang menyebabkan generasi muda terjebak dalam hal-hal buruk yang dapat mengganggu kesehatannya pula dan meningkatkan jumlah kematian pada kaum muda.


1.2                   Rumusan Masalah
1)      Bagaimana cara penanggulangan seks bebas ?
1.3                   Tujuan
1)      Mengetahui cara penanggulangan seks bebas
1.4                  

 
Tinjauan Pustaka
1)      Seks                             :         kegiatan yang berkaitan dengan manipulasi alat kelamin,
                                              khususnya hubungan seksual; namun dapat juga sesuatu
                                              yang mengarah pada hal tersebut
2)      Sifilis                            :         infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri
                                              spiroset Treponema pallidum sub-spesies pallidum. Rute
                                              utama penularannya melalui kontak seksual,  infeksi ini
                                              juga dapat ditularkan dari ibu ke janin selama kehamilan
                                              atau saat kelahiran.
3)      HIV                              :         Kepanjangannya Human Immunodeficiency Virus, suatu
                                              virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini
                                              menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan
                                              (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam                                  melawan infeksi.
4)      AIDS                            :         Kepanjangannya Acquired Immunodeficiency Syndrome,
                                              sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang
                                              timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia
                                              akibat infeksi virus HIV
5)      Aborsi                          :         berhentinya kehamilan sebelum usia kehamilan 20
                                              minggu yang mengakibatkan kematian janin
1.5                   Landasan teori
1.5.1        Pengertian
         Seks adalah naluri alamiah yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup di muka bumi ini. Bukan hanya manusia yang memiliki naluri seks, tetapi juga termasuk hewan dan makhluk hidup lainnya (tumbuhan). Seks diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup hidup suatu spesies atau suatu kelompok (jenis) makhluk hidup. Tujuan utama dari seks adalah untuk reproduksi buat kepentingan regenerasi. Artinya setiap makhluk hidup melakukan seks untuk memperoleh keturunan agar dapat menjaga dan melestarikan keturunannya. Selain itu tujuan seks adalah sebagai sarana untuk memperoleh kepuasan dan relaksasi dalam kehidupan (bagi manusia).
         Seks bebas didefinisikan segala cara mengekspresikan dan melepaskan dorongan seksual yang berasal dari kematangan organ seksual, seperti berkencan intim, bercumbu, sampai melakukan kontak seksual, tetapi perilaku tersebut dinilai tidak sesuai dengan norma karena remaja belum memiliki pengalaman tentang seksual.( Desmita, 2005 )

 
         Perilaku seks pranikah didefinisikan hubungan seks antara pria dan wanita meskipun tanpa adanya ikatan selama ada ketertarikan secara fisik. ( Nevid dkk, 1995 )
Di dalam kamus, seks sebenarnya mempunyai dua arti, yaitu seks yang berarti jenis kelamin atau gender, dan seks yang berarti senggama atau melakukan aktivitas seksual, yaitu hubungan penyatuan antara dua individu dalam konteks gender di atas.
         seks bebas menurut Kartono (1977) merupakan perilaku yang didorong oleh hasrat seksual, dimana kebutuhan tersebut menjadi lebih bebas jika dibandingkan dengan sistem regulasi tradisional dan bertentangan dengan sistem norma yang berlaku dalam masyarakat.
1.5.2        Fase Remaja
         Manusia selau mengalami perubahan, baik itu perubahan yang bersifat fisik (bentuk tubuh) maupun yang bersifat non-fisik (sifat dan tingkah laku). Masa remaja merupakan masa yang pasti dialami oleh setiap orang. Pada masa ini, pola piker kita mengalami peralihan dari pola pikir yang masih bersifat kekanak-kanakan menjadi pola pikir yang lebih dewasa. Setelah melewati masa remaja maka setiap orang akan memasuki sebuah tahapan atau fase yag disebut dengan fase pendewasaan. Di dalam fase ini manusia mengalami perubahan pola pikir menjadi lebih matang secara bertahap.
Pada masa remaja biasanya setiap individu masih bingung dalam menentukan siapa sebenarnya dia (tahap pencarian jati diri) dalam artian masih mencari apa yang harus ia lakukan dalam kehidupannya. Pada masa inilah diperlukan penanaman nilai-nilai norma yang berlaku agar pada waktu menjalani fase pendewasaan tidak terjerumus kedalam jurang kesalahan yang dalam.
1.5.3        Fase Pendewasaan
         Masa remaja biasanya dialami pada saat usia sekolah menengah, setelah masa remaja ini terlewati maka fase selanjutnya adalah fase pendewasaan yang biasanya dialami setelah lulus SMA atau pada waktu (seumuran) pertama kali kuliah (awal menjadi mahasiswa). Pada saat menjadi mahasiswa pola pikir seseorang akan menjadi semakin kritis, responsive dan cenderung idealis. Pada fasae inilah pola piker terbentuk menjadi semakin matang. Tapi yang saya maksud disini bukan berarti bahwa karena menjadi mahasiswalah pikirannya menjadi lebih matang, tetapi yang saya maksud adalah pada waktu seumuran mahasiswa walaupun seseorang tersebut tidak menjadi mahasiswa (yang mengalami hal ini bukan haya mahasiswa tapi semua orang).

 
           Saat pertama menjadi mahasiswa, setiap individu pasti merasakan perbedaan yang sangat signifikan dibandingkan dengan masa-masa SMU dan kemungkinan terjerumus kedalam hal-hal yang negatif (seks bebas) sangat besar. Apalagi, bagi mereka yang arus tinggal terpisah dengan orang tua mereka.
1.5.4        Bahaya Seks Bebas bagi Kesehatan
         Secara umum ada dua dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks bebas yaitu kehamilan dan penyakit menular seksual ( Sifilis, HIV/AIDS, dan lain-lain ). Di Amerika Serikat setiap tahunnya hampir satu juta remaja perempuan menjadi hamil dan sebanyak 3,7 juta kasus baru infeksi penyakit kelamin diderita oleh remaja.
Untuk menghindari perilaku seks bebas  yang berisiko tinggi, peran orang tua dalam masa tumbuh kembang remaja sangatlah penting, antara lain bahwa orang tua harus bisa menjadi sahabat remaja agar hubungan orang tua dengan remaja terjalin dengan baik dan dapat menyelesaikan masalah remaja dengan baik dan tuntas, diperlukan komunikasi yang baik dan efektif.
         Kehamilan remaja bahkan sudah terbukti dapat memberikan risiko terhadap ibu dan janinnya. Risiko tersebut adalah disproporsi  janin, pendarahan, prematuritas, cacat bawaan janin, dan lain-lain. Selain hamil, timbulnya penyakit menular seksual pada remaja juga perlu dicermati. Penyakit tersebut ditularkan oleh perilaku seks yang tidak aman atau tidak sehat. Misalnya, remaja yang sering berganti-ganti pasangan atau berhubungan dengan pasangan yang menderita penyakit kelamin. Selain akan membawa cacat kepada bayi, penyakit menular seks yang menyerang usia remaja juga dapat mengakibatkan penyakit kronis dan gangguan kesuburan di masa mendatang.
         Perilaku seks bebas tidak aman dikalangan remaja karena dapat dan banyak menimbulkan dampak negatif, baik pada remaja putra maupun putri. Biasanya dampak negatif atau akibat buruk dari perilaku seks bebas tidak aman tersebut lebih berat dirasakan oleh remaja putri ketimbang remaja putra. Seringkali remaja berperilaku seks berisiko karena tidak punya cukup pengetahuan mengenai akibatnya. Berikut beberapa bahaya utama akibat seks bebas :
1)            Timbul rasa ketagihan
            Seks bebas akan mengundang rasa ketagihan bagi para pelakunya. Sekali seseorang mencoba melakukan seks bebas, maka dapat dipastikan orang tersebut akan melakukan terus menerus perbuatan seks bebas. Hal ini disebabkan karena orang tersebut mendapatkan kenikmatan untuk menyalurkan hasrat seksualnya.
2)            Menciptakan kenangan buruk

 
            Norma-norma yang berlaku di masyarakat menyatakan bahwa seks bebas merupakan perbuatan yang melanggar kepatutan. Apabila seseorang terbukti telah melakukan seks pranikah atau seks bebas maka secara moral pelaku dihantui rasa bersalah yang berlarut-larut. Keluarga besar pelaku pun turut menanggung malu sehingga menjadi beban mental yang berat.
3)               Mengakibatkan kehamilan
            Hubungan seks satu kali saja bisa mengakibatkan kehamilan bila dilakukan pada masa subur. Kehamilan yang terjadi akibat seks bebas menjadi beban mental yang luar biasa. Kehamilan yang dianggap “Kecelakaan” ini mengakibatkan kesusahan dan malapetaka bagi pelaku bahkan keturunannya.
4)               Menggugurkan kandungan ( aborsi ) dan Pembunuhan bayi
            Aborsi merupakan tindakan medis yang ilegal dan melanggar hukum. Aborsi mengakibatkan kemandulan bahkan kanker rahim. Menggugurkan kandungan dengan cara aborsi tidak aman, karena dapat mengakibatkan kematian.
5)               Penyebaran penyakit
            Penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan bahkan keturunannya. Penyebarannya melalui seks bebas dengan bergonta-ganti pasangan. Hubungan seks satu kali saja dapat menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang yang tertular salah satu penyakit kelamin. Salah satu virus yang bisa ditularkan melalui hubungan seks adalah virus HIV.
 1.6         Metode Penulisan
        Dalam pengambilan data karya ilmiah dapat menggunakan beberapa metode. Adapun metodenya adalah sebagai berikut :
1)      Wawancara    :     Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan
                            tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti
                            terhadap
                            Narasumber atau sumber data
2)      Angket           :     Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara  memberikan
                            seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang
                            dijadikan responden untuk dijawabnya
            Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini yang berjudul “Bahaya Seks Bebas bagi Kesehatan Manusia “ ini penulis menggunakan metode media pustaka dalam penyusunan karya tulis serta artikel dari internet karena penggunaan internet lebih mudah dan efisien.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1         Cara Penanggulangan
          Seperti yang telah kita bahas di atas bahwa sesungguhnya memang kurang kesadaran baik dari remaja itu sendiri maupun orang tua. Hendaklah orang tua memperhatikan anak-anaknya tetapi orang tua jangan terlalu mamanjakan anak mereka, karena bisa mengakibatkan dampak buruk baginya karena dia sudah terbiasa dengan hal-hal yang enak-enak. Tetapi orang tua juga harus memperhatikan anak-anaknya dengan mengarahkan ke hal-hal yang positif dengan cara mendukung bakat yang dimiliki oleh anak tersebut, agar dapat berguna dan berkembang. Tetapi seorang anak juga jangan terlalu egois dalam memaksakan kehendak.  Berikut ini merupakan Pencegahan pencegahan atau Penanggulangan Seks Bebas :
1)               Pencegahan menurut Agama
a.       Memisahkan tempat tidur anak.
b.      Meminta izin ketika memasuki kamar tidur orang tua.
c.       Mengajarkan adab memandang lawan jenis
d.      Larangan menyebarkan rahasia suami-istri.
2)               Pencegahan seks bebas dalam keluarga
         Faktor keluarga sangat menentukan dalam masalah pendidikan seks sehingga prilaku seks bebas dapat dihindari. Waktu pemberian materi pendidikan seks dimulai pada saat anak sadar mulai seks. Bahkan bila seorang bayi mulai dapat diberikan pendidikan seks, agar ia mulai dapat memberikan mana cirri-laki-laki dan mana ciri perempuan. Bisa juga diberikan saat anak mulai bertanya-tanya pada orang tuanya tentang bagaimana bayi lahir. Peran orang tua sangat penting untuk memberikan pendidikan seks pada usia dini.
a.       Keluarga harus mengerti tentang permasalahan seks, sebelum menjelaskan kepada anak-anak mereka.
b.      Seorang ayah mengarahkan anak laki-laki, dan seorang ibu mengarahkan anak perempuan dalam menjelaskan masalah seks.
c.       Jangan menjelaskan masalah seks kepada anak laki-laki dan perempuan di ruang yang sama.
d.      Hindari hal-hal yang berbau porno saat menjelaskan masalah seks, gunakan kata-kata yang sopan.
e.      

Memberikan perhatian kemampuan anak di bidang olahraga dan menyibukkan mereka dengan berbagai aktivitas.
f.      

Tanamkan etika memelihara diri dari perbuatan-perbuatan maksiat karena itu merupakan sesuata yang paling berharga.


































BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
          Seks bebas merupakan tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang ditujukan dalam bentuk tingkah laku. Ada beberapa faktor penyebab remaja melakukan seks bebas, diantaranya adalah menonton film porno, pengaruh pergaulan bebas, penyaluran hasrat seksual, dan kurangnya peran dan perhatian orang tua kepada anaknya.
          Secara umum ada dua dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks bebas dikalangan remaja yaitu kehamilan dan penyakit menular seksual ( Sifilis, HIV/AIDS, dan lain-lain ). Cara menghindari seks bebas yaitu melalui pendidikan seks, pendidikan seks dapat diartikan sebagai penerangan tentang anatomi fisiologi seks manusia, bahaya penyakit kelamin dan sebagainya. Salah satu bentuk pendidikan seks di keluarga di antaranya adalah pencegahan seks bebas menurut agama dan pencegahan seks bebas dalam keluarga.
3.2         Saran
1.      Tingkatkan keimanan dan selalu dekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.      Tumbuhkan norma dan nilai-nilai sosial.
3.      Hindari pergaulan bebas yang dapat menjurus ke dalam perilaku seks bebas.
4. Katakan "tidak", jika pasangan menghendaki aktivitas berpacaran melebihi batas.
Terutama bagi remaja putri permintaan seks sebagai "bukti cinta", jangan dipenuhi, karena yang paling rugi adalah pihak wanita. Ingat !!, sekali wanita kehilangan kegadisannya, seumur hidup ia akan menderita, karena norma yang dianut dalam masyarakat kita masih tetap mengagungkan kesucian. Berbeda dengan wanita, keperjakaan pria tidak pernah bisa dibuktikan, sementara dengan pemeriksaan dokter kandungan dapat ditentukan apakah seorang gadis masih utuh selaput daranya atau tidak.












 
 
DAFTAR PUSTAKA

Gunarsah, Singgih. D., 1995. Pendidikan Seksual. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Sabas Hartono, Hadi. 2009. “Makalah Dampak Seks Bebas Dikalangan Remaja”. Dalam (http://www.google.com/hadi.asp, di akses tanggal 29 Oktober 2014)
Suherni. 2008. “Bahaya Seks Bebas”. Dalam Kompas. 27 Januari. Jakarta.